NG Networking

Saturday, November 30, 2013

Proposal Usaha Budidaya Ikan Arwana



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Ikan Arwana adalah salah satu jenis ikan eksotis yang digemari oleh banyak orang sebagai ikan hias. Meski berlabel sebagai ikan hias, akan tetapi Arwana adalah ikan yang ganas, dan justru di situlah letak keunikan ikan ini sehingga mempunyai banyak sekali penggemar. Ada beberapa jenis ikan Arwana yang bisa kita temui untuk dipelihara, beberapa jenisnya yaitu jenis ikan Arwana Super Red yang memiliki tampilan sangat cantik berwarna merah, jenis ikan golden Arwana yang juga sangat cantik, dan jenis ikan
Arwana Silver yang bertampang ganas dan elegan.Karena termasuk jenis ikan eksotik yang disukai oleh banyak orang, harga jual ikan Arwana terbilang cukup tinggi. harganya sangat bervariasi tergantung jenis ikan Arwana itu sendiri dan juga keunikan yang dimiliki oleh ikan tersebut. Oleh sebab itu, budidaya ikan Arwana bisa menjadi sebuah lahan bisnis yang menjanjikan, mengingat nilai jual ikan Arwana juga termasuk stabil. Bagi Anda yang ingin mencoba, berikut akan kami sampaikan beberapa tips mengenai teknik budidaya ikan Arwana. Memelihara ikan Arwana tidaklah sulit, demikian juga dengan cara beternak ikan ini, asalkan kita mengerti tekniknya.
Budidaya ikan Arwana tidak hanya bisa dilakukan di kolam-kolam pembibitan, dimana untuk membuatnya kita memerlukan lahan khusus dan biaya yang cukup besar. Akan tetapi kita juga bisa menggunakan media akuarium untuk melakukannya. Akuarium yang akan kita gunakan harus berukuran cukup besar dan memiliki fasilitas-fasilitas penunjang yang layak untuk proses beternak ikan, seperti pengatur suhu udara, alat untuk sirkulasi air, dan juga pemancar gelembung-gelembung udara untuk menyediakan oksigen di dalam air.

1.2  Tujuan Usaha
1.      Meningkatkan produksi ikan arwana
2.      Membuka peluang usaha
3.      Mencari keuntungan/ income

1.3    Tempat Usaha
Usaha budidaya ikan arwan bertempat di Kp. Pamatang Gintung RT 02/03, Ds. Mekarjaya Kec. Panimbang Kabupaten Pandeglang-Banten

1.4    Manfaat
Dengan dibentuknya usaha budidaya ikan Arwana ini diharapkan dapat member manfaat bagi pelaku usaha khususnya dan masayarakat sekitar umumnya, adapun manfaat yang akan dirasakan diantaranya :
1.      Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
2.      Dapat memberikan keuntungan atau pendapatan
3.      Dapat terpenuhinya produktifitas ikan arwana
4.      Dapat memberikan pelatiihan serta bertambahnya pengalaman khususnya dalam bidang usaha budidaya ikan arwana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Latar Belakang
2.1.1        Morfologi dan Klasifikasi
Klasifikasi Ilmiah Ikan Arwana
Kerajaan                      : Animalia
Filum                           : Chordata
Kelas                           : Actinopterygii
Ordo                            : Osteoglossiformes
Famili                          : Osteoglossidae
Genus                          : Scleropages
Spesies                        : S. formosus
Nama binomial            : Scleropages formosus

            Ikan arwana memiliki badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Memiliki warna berkilau seperti perak, ikan ini disebut juga sebagai "ikan naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Untuk harga satuan dari ikan ini yang dewasa telah mencapai jutaan. Umur ikan arwana tergolong panjang, maka banyak orang yang cenderung memelihara ikan ini sebagai ikan hias akuarium.

2.1.2        Daur Hidup
            Perilaku berbiak Arwana juga tergolong unik. Sebagai orangtua, induk arwana, tergolong ikan yang bertanggung jawab. Saat musim kawin tiba, telur yang telah dibuahi akan dijaga oleh kedua induk hingga menetas. Setelah menetas, juvenil akan ditampung di dalam mulut salah satu induk (Mouth brooder). Hal ini bertujuan untuk menghindari pemangsaan juvenil arwana oleh penghuni sungai lainnya. Biasanya tugas ini dilakukan oleh induk jantan. Saat bayi arwana berukuran sedikit lebih besar, sang jantan akan melepaskan mereka untuk mengenal lingkungan sekitar. Jika ancaman marabahaya tiba, sang ayah pun akan memberi sinyal agar arwana kecil masuk kembali ke dalam mulutnya. Jika kantong kuning telur sudah mengempis, anak arwana secara naluriah akan terdorong untuk belajar mencari makan sendiri. Dalam beberapa minggu, anak arwana akan mandiri dan berpisah dari induknya (Dodi, 2011).
            Pemijahan yang terjadi pada induk arwana di dalam kolam pada dasarnya disebabkan oleh faktor dari dalam (endogenus) dan faktor dari luar (exogenus). Faktor dari dalam terjadi karena adanya pelepasan hormon gonadotropin (GtH) pada organ target akibat kematangan gonad (sel kelamin) yang dipengaruhi oleh Gonadodtropin Realising Hormon (GnRH) dan Gonadotropin Realising Inhibiting Hormon (GnRIF). Sementara faktor dari luar terjadi karena adanya stimuli (rangsangan) lingkungan seperti curah hujan, suhu, pH, dan kondisi air yang mengalir. Kematangan gonad dan adanya rangsangan dari lingkungan menyebabkan terjadinya ovulasi pada induk arwana yaitu pelepasan sel telur oleh induk betina (Hartono, 2007).
            Pemijahan arwana merupakan reaksi terhadap rangsangan alami yang bersifat sangat kompleks. Meskipun pemijahan tersebut disebabkan oleh faktor kematangan kelamin (matang gonad), tetapi yang paling dominan berpengaruh adalah adanya rangsangan oleh kondisi air yang mengalir, suhu, dan pH air (Hartono, 2002).
            Arwana berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya, induk arwana mampu menghasilkan 20-50 butir dalam sekali memijah. Telur-telur arwana berukuran cukup besar dengan diameter 1,3-1,6 cm. Setelah dibuahi, telur-telur dierami di dalam mulut arwana jantan. Karenanya, ikan ini juga dijuluki mouth breeder karena mengerami telur di dalam telur. Sementara itu, induk betina bertugas menjaga arwana jantan agar aman dari gangguan lingkungan sekitar, terutama dari arwana-arwana lainnya (Apin, 2005).

2.2  Teknik Produksi
2.2.1        Persiapan Produksi
1.      Bak Fiber
Bak fiber digunakan sebagai tempat pengadaan calon induk atau sebagai wadah penampungan dan pengendapan air yang akan digunakan pada akuarium. Bak fiber juga dapat difungsikan sebagai wadah untuk menyimpan pakan, seperti kodok atau udang. Bak fiber memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Bak fiber yang banyak digunakan dalam pembenihan arwana berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 2 x 1 x 1 m3. (Momon dan Hartono, 2002).
2.      Akuarium Pemeliharaan Benih
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium. Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang. (Ditjen Perikanan Budidaya, 2008)
3.      Sarana Penunjang
Disamping sarana pokok, lebih lanjut dijelaskan oleh Momon dan Hartono (2002) tentang sarana penunjang yang meliputi:
a.       Pompa Air     
Pompa air digunakan mengalirkan air dari sumber ke kolam pembenihan melalui pipa pralon yang menghubungannya. Pompa air juga dapat digunakan untuk menyedot air tanah. Pompa yang digunakan sebaiknya memiliki pipa berdiameter 4 inci dengan kapasitas 140 liter air per menit. Pompa air juga dibutuhkan untuk menciptakan gelembung-gelembung air sehingga kandungan oksigen di dalam air kolam pembenihan bertambah. Pompa air ini akan memperlancar sirkulasi dan aerasi.
b.    Blower
Blower digunakan untuk menambah jumlah oksigen sekaligus mengeluarkan gas-gas tak berguna yang dapat membahayakan ikan. Penambahan oksigen penting dilakukan karena jika hanya mengandalkan ketersediaan oksigen yang ada di dalam air tidaklah cukup. Kekurangan oksigen dapat membuat ikan stres bahkan dapat memnyebabkan kematian.
c.    Termometer dan Heater
Termometer digunakan untuk mengukur suhu air. Alat ini hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu, terutama pada waktu pengontrolan suhu air. Heater digunakan untuk menstabilkan suhu, terutama digunakan pada saat larva atau benih berada di dalam akuarium.
d.   Kertas pH
Kertas pH atau pH tester digunakan untuk mengetahui tingkat atau derajat keasaman air. Alat tersebut digunakan hanya dalam waktu-waktu tertentu, yaitu pada saat pengecekan pH air.


e.       Tabung Oksigen
Tabung oksigen digunakan untuk penyediaan oksigen pada saat pengemasan benih yang akan dipasarkan. Sebaiknya tabung oksigen segera diisi ulang setiap kali habis digunakan.
f.       Perlengkapan Lainnya
Perlengkapan lainnya berupa lampu sorot dan jala atau tirai jaring. Lampu digunakan sebagai alat bantu penerangan pada saat malam hari dan pada saat pemanenan yang dilakukan pada malam hari. Jala tirai dan serok (sair) terbuat dari bahan kain halus dengan ukuran 1 m2 digunakan pada saat pemanenan.

2.2.2        Proses Pemeliharaan (Budidaya)
1.        Persiapan kolam
Persiapan kolam untuk induk arwana terdiri dari beberapa langkah. Pertama kolam dikeringkan terlebih dahulu, kemudian lumpur pada kolam tersebut dibuang dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi. Setelah itu konstruksi kolam seperti kaki lima, tanggul, kelamir inlet dan outlet yang rusak diperbaiki. Kolam yang telah dirombak diisi dengan pasir sebanyak 0,2 l/m3 untuk meningkatkan alkalinitas yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) pH air. Setelah kolam diisi air kemudian ditambahkan soda kue sebanyak 48 gram/m3 untuk meningkatkan pH, dan didiamkan selama 1 tahun untuk kolam baru dan 1 minggu untuk kolam lama. Setelah itu kolam dikeringkan kembali dan ditambahkan kapur sebanyak 96 gram/m3 dan pupuk kandang sebanyak 19,2 gram/m3 dan direndam kembali selama 2 bulan untuk kolam baru dan 1 minggu untuk kolam lama.
2.        Penebaran Larva
Sebelum ditebar larva diaklimatisasi untuk mencegah stres larva akibat perubahan kualitas air yang mendadak. Aklimatisasi dilakukan dengan cara memasukkan larva ke dalam plastik kemudian plastik tersebut diapungkan pada permukaan air selama kurang lebih 5 menit atau sampai embun air dalam plastic menghilang sebagai tanda suhu di akuarium sama dengan suhu di dalam plastik. Setelah itu plastik dibuka lalu air dari dalam akuarium sedikit demi sedikit dimasukkan dalam plastik dengan tujuan agar ikan tidak mengalami stres akibat perubahan sifat kimia air. Langkah terakhir adalah dengan menenggelamkan plastik dan membiarkan larva keluar dengan sendirinya dari dalam plastik.
3.        Pemeliharaan Larva dan Benih
Larva yang dipanen dari dalam mulut induk disebut juga dengan larva prematur. Larva tersebut biasanya masih sangat lemah karena belum mampu berenang bebas dan suplai nutrisinya masih bergantung pada kuning telur. Oleh karena itu larva yang dikeluarkan tersebut perlu ditempatkan pada inkubator untuk pemeliharaannya. Setelah larva mampu berenang atau kurang lebih larva berumur 18-21 hari dari panen, larva dipindahkan ke dalam akuarium hingga ukurannya mencapai 11-15 cm. Selama pemeliharaan larva dilakukan pengelolaan kualitas air dan pemberian pakan.
4.      Selanjutnya ikan-ikan yang tengah mulai dewasa terus kita pelihara di dalam akuarium dengan peralatan-peralatan standar yang telah kita sebutkan tadi. Perlu diingat bahwa kita harus mengukur perbandingan antara besarnya akuarium dengan jumlah ikan di dalamnya dengan seksama agar proses pembesaran ikan berjalan dengan baik. Kita juga harus menjaga supaya lingkungan sekitar akuarium tenang, karena jika ikan tidak tenang mereka akan tertekan dan panik sehingga saling bertabrakan.
Apabila ikan sering panik dan saling bertabrakan maka akan menyebabkan tubuh ikan terluka. Luka-luka tersebut sebenarnya bisa pulih sendiri dengan proses regenerasi yang dialami ikan, namun tidak jarang juga luka-luka tersebut menjadi kecacatan yang menyebabkan keindahan ikan berkurang ketika telah dewasa.
Selama proses pembesaran ikan, perawatan yang perlu kita lakukan yaitu menjaga kualitas air agar tetap kondusif, memberi pakan-pakan yang bermutu, memberikan vitamin ikan untuk memastikan kebutuhan nutrisi ikan terpenuhi, dan juga menjaga kesehatan air agar ikan tidak terserang penyakit. Itulah beberapa hal mendasar mengenai cara budidaya ikan Arwana di akuarium. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

2.2.3        Pemanenan
Panen dilakukan dengan menjaring semua ikan dalam kolam oleh minimal 6 orang. Ikan yang telah dijaring kemudian dipilih oleh kepala tambak untuk menemukan ikan yang sedang mengerami telur. Setelah ikan yang mengeram ditemukan maka telur dikeluarkan dari mulut induk oleh kepala tambak dengan cara memutar-mutarkan ikan agar ikan tersebut tenang, kemudian mulut ikan dibuka dengan sekali hentakan agar larva keluar dari mulut induk. Ikan Arwana dewasa merupakan ikan yang agresif, yaitu bila merasa terganggu akan meloncat kepermukaan. Jika sampai loncatan induk Arwana tersebut mengenai tubuh akan

2.2.4        Pengolahan Pakan
Pemberian pakan dilakukan 1-2 hari sekali pada sore hari berupa kodok sawah atau udang. Metode yang digunakan untuk pemberian pakan induk merupakan gabungan dari metode retricted (jumlah pakan 1,25% dari bobot tubuh ikan) dan ad satiation (pemberian pakan sekenyangnya ikan). Jumlah pakan yang diberikan harus tepat dengan kebutuhan ikan karena pemberian pakan yang berlebih akan membuat kualitas air menurun akibat pencemaran bahan organic dan sisa pakan yang akan menjadi racun bagi ikan dan menjadi tempat berkembangbiaknya penyakit. Kekurangan jumlah pakan yang diberikan akan menyebabkan proses reproduksi terganggu atau terhenti bahkan telur yang sedang berkembang dapat diserap kembali oleh induk sebagai pengganti sumber energi.



2.2.5        Pengelolaan Air
2.2.5.1  Suhu
Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain,  hindari terjadinya perubahan suhu mendadak.  Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal   ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
2.2.5.2  Cahaya
Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung. Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari  atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya.
2.2.5.3  Keasaman
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak
masam (pH 6.0 -7.0).
2.2.5.4  Kecerahan
Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°).

2.2.6        Hama dan Penyakit
2.2.6.1  Hama
Hama pada yang dapat menyerang ikan arwana adalah binatang-binatang seperti, burung, kucing, tikus dan beberapa serangga

2.2.6.2   Penyakit
a.        Penyakit Gigit Ekor
Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.
Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.
b.      Tutup Insang Melengkung
Arwana yang mati karena penyakit insang sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.
Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan lebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benar menutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal. Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap prima sehingga tetap layak dihuni oleh arwana.
Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.
c.    Penyakit Mata Juling
Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang. Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.
Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.
d.   Dubur Ikan merah dan Membengkak
Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian. Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.
Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.


2.2.7        Kualitas Benih Yang Baik
1.        Tempat Membeli Bibit Ikan Arwana  Berkualitas Bagus.
sebaiknya bibit arwana  dibeli di tempat-tempat yang dapat dipercaya dan sudah terjamin kredibilitasnya sebagai  pembudidaya ikan arwana , yaitu biasanya tidak hanya sekedar menjual bibit ikan arwana  saja tetapi dapat untuk  berkonsultasi seputar permasalahan dan cara bagaimana menghadapi kendala-kendala yang biasa terjadi dalam proses pembesaran bibit arwana .   
2.      Jenis Dan Kualitas Indukan Bibit Arwana .
bibit arwana  yang berkualitas biasanya dihasilkan dari indukan arwana  yang jenis dan kualitasnya terjamin. selain itu perhatikan metode pemijahan yang mereka lakukan, sebaiknya belilah bibit ikan arwana  yang dihasilkan dari indukan yang dipijahkan dengan cara alami karena telah terbukti lebih aman dan berkualitas. selain pentingnya tata cara dan perawatan ikan arwana , faktor genetika juga sangat berpengaruh besar dalam pertumbuhan dan daya tahan bibit ikan arwana  yang akan dibudidayakan, sehingga wajib bagi kita untuk mengetahui jenis dan kualitas indukan bibit arwana  yang akan budidayakan.
3.        Kesehatan Bibit Ikan Arwana .
kesehatan bibit ikan arwana  mrp faktor penting dalam memilih bibit arwana  yang berkualitas bagus. meskipun bibit arwana  dihasilkan dari indukan ikan arwana  yang berkualitas namun terkadang tata cara pemijahan dan perawatan benih stlh penetasan yang tidak baik mengakibatkan turunnya kualitas bibit arwana . untuk langkah awal usahakan memilih bibit arwana  yang memiliki bentuk tubuh proporsional, tidak kurus dan hanya kepalanya saja yang besar. bibit arwana  yang kurus dan hanya besar kepalanya saja  pertumbuhannya akan lambat, penyebabnya dapat karena penyakit atau ada yang berpendapat ciri-ciri bibit arwana  tersebut biasanya berjenis jantan dan pertumbuhannya lebih lama dari bibit arwana  betina. keadaan ini tentunya sangat merugikan peternak arwana  dalam hal produksi yang lambat dan biaya pakan ikan arwana  juga akan lebih besar. yang perlu diperhatikan juga adalah memilih bibit le

































BAB III
ASPEK FINANSIAL

3.1    Biaya Investasi
No
Uraian
Volume
Harga Satuan
(Rp)
Total
(RP)
1.
Pembuatan aquarium
5 Buah
200.000
1.000.000
2.
Peralatan dan Perlengkapan
1 set
1.000.000
1.000.000
3.
Lain-lain


1.000.000
Jumlah
3.000.000

3.2    Biaya Operasional

No
Uraian
Volume
Harga Satuan
(Rp)
Total
(RP)
1.
Benih ikan arwana  
20
50.000
1.000.000
2.
Peralatan dan Perlengkapan
1 set
1.000.000
1.000.000
3
Pakan
100 kg
5.000
500.000
3.
Upah pekerja
2 orang
1.000.000
2.000.000
Jumlah
4.500.000


3.3    Sumber Modal
Sumber modal berasal dari pemberi modal (investor) dengan pembagian keuntungan 60 : 40, dimana 60% Keuntungan diberikan kepada investor dan 40 % untuk pelaku budidaya

3.4    Analisa Laba Rugi
SR                                    = 90 %
Harga jual             = 500.000/ ekor
Pendapatan          = (20  x  90%) x 500.000
                             = 9.000.000

keuntungan          = Pendapatan - Biaya total operasional
= Rp. 9.000.000,- - Rp. 4.500.000,-
= Rp. 5.000.000,-



3.4.1        Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Analisi B/C ratio dapat digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Bila nilai B/C yang diperoleh sama dengan 1 (satu), berarti titik impas (cash in flows sama dengan cash out flows), sehingga perlu pembenahan. Jika nilai B/C ratio lebih besar dari 1 (satu) berarti gagasan usaha/proyek tersebut layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 (satu) berarti tidak layak untuk dikerjakan.

Rumus B/C ratio adalah sebagai berikut :
B/C ratio       = Total Pendapatan : Total Biaya Operasional
B/C ratio       = Rp. 9.000.000,- : Rp. 4.500.000,-
= 2 (Feasible)

Dari perhitungan B/C ratio dapat diketahui bahwa nilai B/C ratio pada usaha produksi pembesaran ikan Arwana tersebut menguntungkan atau feasible (go) untuk dijalankan yaitu pada angka 2. Bila B/C ratio < 1 usaha tidak layak untuk dijalankan, B/C ratio > 1 usaha tersebut menguntungkan sehingga usaha dapat dilanjutkan.

3.4.2        Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP digunakan untuk menentukan batas minimum volume penjualan dimana pada titik tersebut proyek tidak untung dan tidak rugi (total revenue = total cost). Selama proyek/perusahaan masih berada di bawah titik BEP, selama itu juga perusahaan tersebut masih mengalami kerugian. Untuk menghitung BEP dapat digunakan rumus dibawah ini :

Break Even Point (produksi) :
BEP (Produksi)         = Total Biaya Operasional : Harga Penjualan
BEP (Produksi)         = Rp. 4.500.000,- : Rp. 500.000,-
= 9 ekor /tahun

Jadi usaha pembesaran ikan arwana ini akan mengalami titik impas (BEP) pada saat menghasilkan lobster sebanyak 9 ekor .

3.4.3        Rentabilitas Produksi
Rentabilitas Produksi            = Keuntungan : (Biaya investasi + Biaya Variabel) x 100%
                                              = 5.000.000 : 7.500.000 x 100%
                                              = 0.6%





3.4.4        Analisa Pay Back Period (PBP)
Analisa Pay Back Period adalah waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi. Suatu indikator yang dinyatakan dalam ukuran waktu yaitu berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi yang dikeluarkan. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar dalam perputaran modal. Analisa tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

PBP = Investasi : (Keuntungan + Penyusutan) x 1 tahun
PBP = 3.000.000,- : (5.000.000,- + Rp. 500.000,-) x 1 tahun
PBP = 0,68 tahun (6 Bulan, 10 hari)

Artinya modal investasi yang digunakan akan kembali dalam jangka waktu 6 bulan 10 hari.




























BAB IV
PENUTUP

4.1Kesimpulan
Budi daya ikan arwana adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Meskipun dalam perawatan/ pemeliharaan cukup sulit namun hal tersebut bukan menjadi kendala atau hambatan dalam melakukan usaha budidaya ikan arwana

4.2  Saran
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan arwana, saran saya yang pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan arwana  cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.





















LAMPIRAN-LAMPIRAN

4.        STRUKTUR ORGANISASI











5.      PETA LOKASI BUDIDAYA






6.      LAYOUT AQUARIUM PEMELIHARAAN/PEMBESARAN IKAN ARWANA







Cube: A)
Cube: C)


Cube: B)




Cube: E)

Cube: D)


 










Ket :
     Panjang           = 1 M
Tinggi              = 0.5 M
     lebar                = 0.5 M

7.      RIWAYAT HIDUP

4 comments:

  1. AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK KAMI :
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    SALAM JACKPOT DARI KAMI :)

    ReplyDelete
  2. yuk yang hobby main game online gabung disini
    bisa juga sebagai penghasilan tambahan kalian
    di liat lita banyak bonusnya loh..
    buruan gabung,,
    ajak teman anda dan raih jutaan rupiah..
    hanya disini..
    link alternatif harimautoto

    ReplyDelete
  3. yuk yang hobby main game online gabung disini
    bisa juga sebagai penghasilan tambahan kalian
    di liat lita banyak bonusnya loh..
    buruan gabung,,
    ajak teman anda dan raih jutaan rupiah..
    hanya disini..
    link alternatif harimautoto

    ReplyDelete
  4. Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!

    ✅ BONUS TURN OVER 0.3%
    ✅ BONUS REFFERAL 15%
    ✅ WIN RATE GAME 96,9%
    ✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
    ✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
    ✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
    ✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK

    Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
    Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
    Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
    WHATSAPP +62 821-4331-1663

    Link Alternatif :
    - www.marioqq88. club
    - www.marioqq88. org

    ReplyDelete